Selasa, 10 Maret 2009

cerpen cinta

Karisma rembulan “menati rembulan di sudut malam” series
Season: 2
kring,…kring,…… huuUUuuaffff,…pagi itu udara pagi sangatlah tidak bersahabat, angin yang bercampur embun menjadi satu seolah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan dan membahayakan tubuh ketika bersentuhan olehnya. HuaAhh,… Alhamdullilah,… akhirnya aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya surga dunia, bagi ku ketika tidur dalam keadaan capek dan ngantuk, itu sungguh merupakan suatu kenikmatan yang sangat indah. Pagi itu menunjukan pukul 05.00 aku sangat bahagia karena dengan kerja sama yang aku ciptakan dengan benda kecil dan lucu yang selalu menemaniku di saat aku sendiri dan selalu mengingatkan ku akan jadwal-jadwal keseharian ku yang begitu padat sehingga membuat aku terlahir menjadi orang yang dapat menghargai waktu. Benda kecil dan lucu tersebut adalah telepon genggam yang aku peroleh dari orang tua ku, walaupun tidak begitu bagus tapi aku merasa bersyukur mempunyai benda itu, karena aku mengerti sesuatu hal yang baik belum tentu membawa kebaikan kalau dari personalnya tidak mempunyai niat akan kebaikan untuk memanfaatkannya, akan tetapi sesuatu yang tidak begitu baik dapat menjadi sangat baik ketika dari personalnya mempunyai suatu niatan yang baik dalam dirinya akan pemanfaatanya.
Pagi yang sangat indah menunjukan pukul 05.00 dimana azan subuh berkumandang di setiap sudut masjid yang seolah memberitahukan bahwa “bahagiahlah kalian yang dapat bangun hari ini dan dapat melanjutkan hari ini untuk kalian manfaatkan dengan suatu hal yang baik” karena ada di antara kita yang tidak dapat melanjutkan hari-hari esok dan terlanjur menikmati aktifitas tidurnya untuk selamanya. Maka bahagialah kita yang masih bisa merasakan nikmat melangkah hari esok dengan berjuta masalah dan kebahgiaan. Setelah bangun dari tidurku, aku bergegas untuk keluar dari kamar yang seolah menjadi surga para setan yang menyelimutiku dari kedinginan dan menidurkan ku hingga terlelap dari kegelisahan yang selalu aku dapatkan ketika aku memulai tidurku di saat malam tiba dan sosok angin pagi yang menjelmah menjadi suara merdu bagaikan lirik syair perindu pengantar tidurku. Setelah melewati berbagai macam perkelahian melawan kenikmatan dunia yang fatamorgana, akhirnya. huUUuf,.. Subhanallah ternyata aku bisa melewati pertempuran dengan seribu setan yang ada di kamar ku hanya untuk meloloskan diri dari bujuk rayu setan yang lebih mengajak aku untuk kembali menikmati kasur empuk dan kehangatan yang alami dari selimut bulu yang selalu menemani tidur ku. Langkah kaki ku telah sampai ke arah keran pancuran dekat sumur yang ketika dibuka airnya dapat memberikan kesejukan hati dan memberikan kekuatan untuk melangkah menuju kehidupan yang sangat indah dan bermakna. Setelah sahlat aku pun berniat untuk melangkahkan kakiku ke luar rumah untuk menghirup udara pagi yang begitu sejuk dan dimana aku bisa melihat matahari yang sungguh indah dan tampak malu menunjukan keindahan sinarnya. Aktifitas ini sudah rutin aku kerjakan selain untuk memanjakan pikiran dari penat aktifitas yang kemarin belum terselesaikan ataupun yang masih menjadi inspirasiku untuk merencanakan hari esok ku. Satu hal yang paling aku sukai dalam hidup ini yaitu bermimpi atau merencanakan hari esok ku dengan sangat matang sehingga setiap hari yang aku lalui menjadi terarah walaupun terkadang ada hal-hal yang menjadi mimpi itu belum terwujud, tapi aku bahagiah karena aku dapat mengatur hidup ku dengan sangat menyenangkan. Untuk pagi ini rute yang aku ambil pada jalan-jalan pagi kali ini tidak seperti biasanya karena seluruh bagian tubuh ku masih terasa capek. Maklum 2 hari yang lalu aku baru sampai di kota yang menurut ku sudah menjadi kota kedua di dalam hidupku, maklum setelah lama aku memanjakaan diri di kampung halaman, akhirnya aku kembali ke kota kedua ku untuk melanjutkan pendidikan yang telah sekitar tiga tahun ini aku melewatkan suka dan duka ku di kota ini. Sungguh liburan yang sangat menyenagkan akhirnya selama dua kali lebaran tidak pulang akhirnya lebaran idul fitri kemarin aku kembali bersama keluargaku yang sangat aku sayangi merayakan hari raya idul fitri, dan yang paling berkesan adalah ketika bertemu dengan sahabat-sahabatku yang belakangan ini tidak lagi ku jumapai. Adapun setelah sampai di kota kedua ku ini akupun tidak sempat istirahat, karena aku ikut membantu familiy yang pada saat itu mengadakan acara pesta pernikahan. Walaupun badan terasa capek dan mata terasa mau copot dan di bagian bawah kelopak mata tampak pelangi yang telah kehilangan warna kecerahnya dan menimbulkan efek 1 warna yang tidak seperti pelangi-pelangi pada umumnya, akan tetapi hatiku tetap merasa senang karena sewaktu diperjalanan kembali ke kota kedua ku ini aku pun bertemu seorang yang selalu dapat membuat ku tersenyum hingga sampai sekarang ini kalau dianlalogikan mungkin dia seperti bidadari surga yang seperti di idam-idamkan para lelaki yang merindukan bidadari surga di dalam mimpinya dan doanya. Bibirkupun masih mengatup-ngatup seperti ikan yang terkait mata pancing oleh seorang nelayan dan hati ku pun terus bernyanyi senandung pujian-pujian merindu dan detak jantung ku seperti dentuman bass drum aliran musik metalika. Tak terasa langka kakiku pun hampir sampai menuju rumah besar dengan halaman yang dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang sangat rindang. Rumah itu merupakan kos-kosan yang telah dua tahun ini aku tempati. Rumah besar itu terdapat sejumlah kamar-kamar yang disekat dan dikelilingi suasana natural alam yang sangat terjaga keasriannya. Setiap tapak aku melangkahkan kaki ku dan tak bosan-bosanya aku memikiran wajah manis itu. Pikiran kumelayang dan masih selalu tertuju pada senyuman manis yang ketika itu pada pertemuan pertama dengannya aku mencoba untuk melihat indah wajahnya. Ketika itu dirinya menatap ku dengan tatapan mata yang sungguh mengisyaratkan penantian dan jutaan harapan yang sangat alami. Senyuman manis yang ia layangkan pada diriku sungguh senyuman yang tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam. oOooohhh,…. Sungguh indahnya jika mengingat semua hal itu, apalagi mengingat ketika aku memegang lembut tangannya, seakan hanya dialah bidadari yang selama ini aku cari dari dalam mimpiku dan doaku.
Oktober telah berlalu dan berarti sudah 1 bulan aku menjalani hubungan dengan bidadari ku walaupun hanya lewat pesan singkat dan suara lembut lewat perantara telepon genggam, akan tetapi isyarat hatiku pun merasakan bahwa dia adalah seorang yang dapat membuat hatiku terbang menembus atmosfer dan mengelilingi pelanet-pelanet dan melayang diantara pelanet-planet kecil di angkasa. Sungguh menakjubkan, kekuatan cinta dapat merobohkan akal sehat, dapat membuat mati jasad yang hidup, dapat menyembuhkan sakit fisik dan mental, dapat memberikan motivasi dan inspirasi baru dalam melangkah hidup ini. Itulah yang aku rasakan sekarang. Memang ketika membicarakan masalah cinta tidak ada habisnya. Cinta,…cinta,.. cinta,…. Sesungguhnya kata ini sering dibicarakan orang-orang. Baik itu pengertiannya, ruang lingkupnya dan seperti apa wujud cinta itu? Sebenarnya apa sih cinta itu? Apa cinta itu seperti makanan? yang ketika lapar terasa enak dan sangat nikmat. Dan ketika kenyang kenikmatan itu akan hilang dengan sendirnya? Kalau begitu cinta merupakan sesuatu yang dapat kita rasakan sekejap dan akan hilang dimakan waktu dan usia ketika apa yang kita rasakan hilang? Kalau begitu sungguh kejam kalau ada yang mempunyai pendapat yang seperti itu tentang cinta. Menurut aku cinta itu indah, pahit, kejam, senang, bahagiah, kesedihan, motifasi, inspirasi dan misteri. Berbagai macam rasa menjadi satu yang menciptakan suatu daya, kekuatan yang terkonstruksi di dalam hati dan sulit untuk dideskripsikan dengan tulisan, lisan dan lukisan.
Begitulah cinta yang begitu besar terkonstruksi di dalam hati ku yang membentuk dan mengukir sebuah nama yang hanya aku sendiri yang dapat melihat dan merasakan suka, duka, manis, pahit, bahagia, sedih di dalam diriku sendiri. 1 bulan telah berlalu setelah pertemuan dengan dirinya, selama itu akupun sering mencoba meraba-raba akan kepribadianya untuk mendekatkan emosionalnya, ya menurut ku hanya dengan jalan ini seseorang dapat menjalin hubungan yang sangat erat dan terjaga ketika hubungan emosionalnya ikut terjaga, dan semua itu dapat terjaga jika komunikasi, keterbukaan dan rasa saling percaya akan keduanya. Mungkin itu salah satu resep ampuh untuk menjaga hubungan keharmonisan. Dan aku masih sangat ingat ketika di malam yang cukup sunyi hati ku sepontan terus berbisik lirih dengan selalu menyebut namanya, jantungku sepontan meledak tak tertahankan dan pikiran ini menjelmah menjadi sosok proyektor yang menciptakan sosok gambar nyata walaupun hanya berupa hologram yaitu dirinya. Mataku terpejam oleh kenikmatan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, tangan ku terasa tak berdaya karena getaran yang sangat hebat sehingga untuk memegang benda-benda di seklilingku tak dapat aku gapai. Ku coba untuk kembali tenang, menghirup udara panjang dan mencoba untuk menenagkan semua anggota tubuh ku. 5 menit telah berlalu. Dan aku pun mengambil sebuah telepon genggam ku dan menulis sebuah sms “ehm,… kenapa ya me, ko hari ini aku rasanya ada sedikit yang mengganjal di hatiku? Gimana kalau ganjelan itu aku lepas aja? Bissmilahirahmanirahim,….’ume aku sayang kamu’ ” Alhamdullilah akhirnya yang menjadi isyarat hati yang terpendam selama jutaan tahun akhirnya terbebaskan. Duuhhh,..suatu hal yang paling menyenangkan dalam dunia asmara adalah ketika mengungkapkan suatu perasaan yang telah lama terpendam akan tetapi tak ada daya untuk melepaskan isyarat hati itu. Mungkin kalau saya analogikan seperti sebuah fosil yang selama jutaan tahun terkubur dari gelapnya timbuanan tanah yang sekejap akan lebih bermakna ketika terkubur selama jutaan tahun dan ketika fosil itu keluar menjadi sesuatu yang sangat istimewa dan bermakna dan menjadi suatu saksi waktu dalam keindahan sejarah di masa lalu. kRing,…krIng,…. Tersentak akupun membuyarkan semua khayalan ku karena mendengar bunyi telepon genggam ku berbunyi, ku lihat di layar tertulis “panggilan ‘uMe’ ” ume merupakan panggilan yang dapat lebih mendekatkan hubungan emosional di antara kami berdua, kalau di bilang alasanya kenapa aku memberikan sebuah nama itu? Alasan pertama adalah aku ingin lebih mendewasakan dia dan ingin menyayanginya lebih dari diriku sendiri. Dan alasan yang kedua adalah karena memang nama itu secara sepontan telah terukir untuknya di dalam hati ku untuk selamanya walaupun dia sendiri terkadang belum bisa menafsirkan sebuah hati yang sebenarnya tulus mencintainya.

Bersambung,…….

Tidak ada komentar: