Sabtu, 07 Maret 2009

artikel bahasa Indonesia

FUNGSI-FUNGSI BAHASA INDONESIA
TAK LAGI DIDAPAT DI MASYARAKAT

Ketika mendengar Kata “bahasa Indonesia” apa yang ada didalam pikiran kita? banyak suatu perspektif dalam menginterprestasi “bahasa Indonesia”. kata ini sangat sering didengar bahkan menjadi studi pokok di dalam jenjang-jenjang pendidikan formal dan juga salah satu syarat untuk menempuh kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kita mengenal bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang dinyatakan pada Undang-Undang Dasar 1945 Bab IV pasal 36 yang mempunyai fungsi sebagai Bahasa Persatuan dan Kesatuan, sebagai Identitas bangsa, sebagai alat kommunikasi penghubung antara kebudayan, sebagai lambang kebanggan Bangsa, seperti yang diutarakan oleh zaenal arifin dan Amran Tasai dalam bukunya ”Cermat Berbahasa Indonesia”.
Namun ironisnya kesempatan untuk mendapatkan kedudukan di masyarakat sungguh sangat memperihatinkan. Dari berbagai macam opini masyarakat tentang “bahasa Indonesia” serta penggunaanya, dapat disimpulkan bahwa kandungan yang terdapat pada fungsi–fungsi bahasa Indonesia tidak lagi dapat diterapkan kedalam masyarakat.
Sebagai contoh, salah satu fungsi Bahasa Indonesia yakni sebagai bahasa persatuan, menurut saya kini kandungan fungsi tersebut sudah mulai hilang dan tidak berlaku di masyarakat bahakan penggunaan Bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa daerah dapat memberikan deskriminasi sosial di masyarakat. Fakta yang ada, ketika di suatu daerah yang sangat minimnya kesadaran masyarakat dalam berbahasa Indonesia, justru banyaknya masyarakat di daerah tersebut yang mencuri kesmpatan untuk berbuat sesuatu yang dinilai melanggar norma hukum kepada para pengguna Bahasa Indonesia. Contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia di ranah Sosial-budaya yang ternyata dapat memberikan deskriminasi pada masyarakat adalah Ketika kita amati pada beberapa tempat-tempat umum diantara lain seperti di pasar-pasar tradisional, terminal-terminal dan lain-lain. Banyaknya masyarakat yang berasal dari daerah tersebut yang sering mengambil kesempatan pada orang-orang yang menggunakan Bahasa Indonesia, contohnya pada waktu transaksi jual beli, seorang pedagang yang meberikan harga khusus kepada calon pembeli yang menggunakan bahasa daerah, namun sebaliknya seorang pedagang memberikan harga yang relatif lebih mahal kepada pembeli yang menggunakan bahasa Indonesia. Dan ketika ada orang yang menggunakan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum sering kali mereka dijadikan bulan-bulan oleh masyarakat daerah tersebut. Apakah mungkin para pengguna bahasa Indonesia dinilai masyarakat pada daerah tersebut adalah orang yang Asing walupun sesungguhnya memiliki setatus kewarganegaraan yang sama? apa gunanya bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional serta adanya fungsi bahasa Indonesia kalau masih banyak masyarakat yang memberikan efek negatif pada para pengguna bahasa Indonesia Sehingga memberikan deskriminasi yang dapat membuat perpecahan anatra kebudayan yang satu dengan kebudayan yang lain?
Untuk menempatkan bahasa Indonesia dalam penggunaannya ke dalam pergaulan umum di masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia secara utuh bukanlah suatu hal perkara yang mudah. Menurut saya bahwa Ada tiga komponen yang dapat memunculkan sebuah sistem yang dapat mengarahkan kepada pembinaan terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang benar secara Sistematis dan terkontrol. Komponen-komponen itu harus saling terkait tidak boleh terpisah. Komponen-komponen itu meliputi Pertama, Pendidikan karena pendidikan merupakan sarana untuk pengembangan serta pembinaan dalam bahasa Indonesia. kedua, Masyarakat karena masyarakat selaku instrument dalam pemakai atau pengguna bahasa Indonesia. Ketiga, Pemerintah karena pemerintah selaku pemberi kewenangan dalam penerapan bahasa Indonesia di dalam masyarakat diberbagi macam ranah kehidupan. ketiga komponen tersebut seperti tiga buah gear yang dihubungkan pada sebuah rantai, yang dimana sebuah gear yang satu akan bergerak karena gear yang lain, begitu sangat ketergantungannya antara gear yang satu dengan gear yang lain.
Maka untuk mengeksistensikan bahasa Indonesia haruslah dari sesuatu hal yang kecil yaitu muncul kesadaran akan penggunaan dalam berbahasa Indonesia dan menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa nasional atau bahasa Indonesia. Dengan sesuatu yang kecil akan memberikan efek yang besar bagi perkembangan bahasa Indonesia di berbagai ranah kehidupan di masyarakat. Dan tentu saja peranan pendidikan dan pemerintah harus seiring sejalan dengan partisipan dari masyarakat.

Tidak ada komentar: